Sabtu, 06 Desember 2014

Tahap Menulis



1.      Tahap Prapenulisan
            Tahap pertama dalam menulis yang sangat menentukan kelanjutan proses menulis ialah tahap paratulis. Artinya, sebelum kita menulis ada kegiatan yang harus dilakukan. Tahap ini merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya pemanasan (warming up) bagi orang yang berolahraga. Hampir semua orang mengalami fase ini dalam mengarang. Persoalannya adalah apakah keberadaan nya didasari atau tidak. Untuk menulis sederhana seperti surat, buku harian, atau memo, keberadaan fasepersiapan ini tidaklah terasa. Tetapi, ketika menulis sesuatu yang relative kompleks  dan serius baik yang bersifat ilmiah, regular, fiksi atau dinas persiapan tersebut sangat terasa dan perlu.
             Menurut Proet dan Gill (1986), tahap ini merupakan tahap mencari, menentukan, dan mengingat kembali pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungknan-kemungkinan yang lain dalam menulis sehingga apa yang ditulis dapat disajikan dengan baik. 
            Pada fase prapenulisan ini, terdapat aktifitas memilih topik menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan.
            Empat tahap dalam prapenulisan               
1.      Menentukan topik

Menentukan topik dapat dikatakan sebagai pokok persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh karangan. Penulis, pada tahap ini mempertimbangkan menarik atau tidaknya sebuah topik. Dalam kaitan ini, yang diperhatikan adalah nilai topik tersebut ditinjau dari kepentingan pembaca. Selain itu, dipertimbangkan pula apakah topik tersebut dapat dikembangkan oleh penulis dan apakah penulis mampu memperoleh bacaan penunjang yang dapat memperkaya topik tersebut pada saat ditulis.
Masalah yang sering muncul dalam memili atau menetukan topik antara lain:
a.       Terlalu banyak yang dipilih
b.      Tidak memiliki ide sama sekali
c.       Terlalu ambisius

2.      Mepertimbangkan maksud atau tujuan penulisan

Setelah mendapatkan topic yang tepat langkah selanjutnya adalah menetukan maksud atau tujuan penulisan, menetukan apa yang henak dicapai atau diharapkan penulis dengan tulisan yang hendak disusunya. Ada beberapa tujuan orang menulis antara lain menceritakan peristiwa, memberikan penjelasan dan pengarahan, meyakinkan dan merangkum. Tanpa mengetahui tujuan menulis tentu saja tidak mungkin sebuah tulisan tersebut dapat diarahkan dengan baik.
Tujuan menulis perlu diperhatikan selama penulisan berlangsung agar misi karangan dapat tersampaikan dengan baik. Tujuannya adalah agar dapat mempengaruhi corak (genre) dan bentuk karangan, gaya penyampaian, serta tingkat kerincian isi karangan.

3.      Memperhatikan sasaran kerangka (pembaca)

Agar tulisan kita dapat dibaca dan direspon orang lain, kita harus memerhatikan level pendidikan, status social, tingkat pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan kebutuhan pembaca.
Britton dalam Tompkins pada tahun 1975 dan Hoskisson menyatakan bahwa keberhasilan menulis dipengaruhi oleh ketepatan, pemahaman penulisan terhadap pembaca tulisannya.

4.      Mengumpulkan informasi pendukung

Ketika akan menulis kita tidak selalu memiliki bahan dan informasi yang benar-benar siap dan lengkap. Itulah sebabnya, sebelum menulis kita perlu mencari, mengumpulkan, dan memilih informasi yang dapat mendukung, memperkaya, memperluas, dan memperdalam isi tulisan.
Tanpa pengetahuan dan wawasan yang memadai, maka tulisan akan dangkal dan kurang bermakna. Apabila dalam pencarian informasi tambahan, penulis gagal mendapatkannya, tentu saja topic tersebut dapat dikatakan belum siap untuk ditulis. Penulis diharapkan mempertimbangkannya kembali atau menukarnya dengan topic lain.  Memang ada tulisan yang tidak terlalu mementingkan pengumpulan informasi pendukung, yaitu tulisan yang berbentuk fiksi seperti novel dan cerpen, serta tulian yang berbentuk puisi. Akan tetapi, keharusan untuk melakukan penambahan informasi tetap diperlukan, terutama kalau menyangkut pembahasan tentang suatu konsep dalam cerita tersebut.

5.      Mengorganisasikan ide dan informasi

Setelah memilih topik, menentukan tujuan dan corak wacana, mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan pembaca, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan atau menata ide-ide karangan agar menjadi saling bertaut, runtut, dan padu.
Kerangka karangan atau ragangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis (Keraf 1984).
Dengan kata lain kerangka karangan adalah panduan seseorang dalam menulis ketika mengembangkan suatu karangan.
Secara umum kerangka karangan terdiri atas pendahuluan atau pengantar, isi, dan penutup.Sebagai panduan, kerangka karangan dapat membantu penulis untuk mengumpulkan dan memilih bahan tulisan yang sesuai.Di samping itu kerangka karangan akan mempermudah pengembangan karangan sehingga dapat terarah dan teratur.

6.      Merancang Tulisan

Topik tulisan yang telah ditetapkan dipilah-pilah menjadi subtopik atau sub-subtopik. Hasil pemilahan ini disusun dalam suatu susunan yang di sebut kerangka tulisan atau outline. Kerangka tulis akan sangat memudahkan penulis dalam menyelsaikan tulisannya.Selain itu, dengan adanya rancangan tulisan dapat dihindari kemungkinan adanya hal-hal yang tumpang tindih.



2.      Tahap Penulisan

Pada tahap penulisan ini sangat diperlukan adanya konsentrasi penuh terhadap dari penulis terhadap apa yang sedang ditulisnya.Tanpa  konsentrasi penuh, tulisan yang berbobot sulit dihasilkan. Pada saat mencurahkan gagasan ke dalam konsep tulisan, penulis harus berkonsentrasi pada tiga hal.
a)      konsentrasi terhadap gagasan pokok tulisan.
b)      Konsentrasi terhadap tujuan tulisan.
c)      Konsentrasi terhadap kriteria calon pembaca.
d)     Konsentrasi terhadap kriteria penerbitan.
Struktur karangan terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan kita. Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan, hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut antara lain: ilustrasi, informasi, bukti, dan alasan.Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting,Bagian ini berisi simpulan dan dapat dapat ditambah rekomendasi atau saran jika diperlukan.




3.      Tahap Pascapenulisan

            Setelah draf atau konsep tulisan selesai, kita memasuki tahap ketiga yaitu tahap pascapenulisan.Tahap pascapenulisan merupakan tahap penyelesaian akhir tulisan. Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Penyuntingan dikatakan sebagai kegiatan membaca ulang suatu buram karangan dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan memeriksa baik unsur mekanik ataupun isi karangan. Tujuannnya adalah untuk menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan.

            Berdasarkan hasil penyuntingan, kita perlu melakukan kegiatan revisi. Kegiatan revisi dapat berupa penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan. Revisi terbagi menjadi dua yaitu revisi ringan dan revisi berat. Revisi ringan disebabkan oleh kesalahn unsure-unsur mekanik, kegiatan revisi ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penyuntingan. Revisi berat disebabkan oleh kesalahan urutan gagasan. Dalam tahap pascapenulisan terdapat dua kegiatan utama, yaitu penyuntingan dan penulisan naskah jadi.
a)      Penyuntingan
            Yaitu kegiatan membaca kembali dengan teliti konsep tulisan dengan melihat ketepatannya dengan gagasan utama,tujuan tulisan, calon pembaca dan kriteria penerbitan.
Kegiatan penyuntingan dam perbaiakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Ø  Membaca keseluruhan karangan
Ø  Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki
Ø  Memberikan catatan apabila ada hal-hal yang perlu diganti, ditambahkan, disempurnakan
Ø  Melakukan prbaikan sesuai denagn temuan saat saat penyuntingan
b)      Penulisan naskah jadi
            Penulisan naskah jadi yaitu kegiatan paling akhir yang dilakukan. Setelah penyuntingan dilakukan, barulah naskah jadi ditulis ulang dengan rapid an dengan memperhatikan secara serius masalah perwajahan.







RANGKUMAN
A.      Tahap  Prapenulisan
Aktiivitas pada tahap prapenulisan antara lain:
1.      Menentukan topik
Masalah yang sering muncul dalam memilih atau menentukan topik adalah:
a.      Sangat banyak topik yang akan dipilih, semua topik menarik dan cukup dikenali.
b.      Tidak memiliki ide sama sekali tentang topik yang menarik hati.
c.       Terlalu ambisius sehingga jangkauan topik yang dipilih terlalu luas.
2.      Mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan.
3.      Memperhatikan sasaran karangan (pembaca).
4.      Mengumpulkan informasi pendukung.
B.      Tahap Penulisan
Pada tahap ini kita sudah dapat mulai menulis, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1.      Awal karangan.
2.      Isi karangan.
3.      Akhir karangan.
C.     Tahap Pascapenulisan
Aktivitas pada tahap ini menyunting dan memperbaiki karangan. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
1.      Membaca keseluruhan karangan,
2.      Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang perlu diganti,
3.      Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan.
 













A.Pilihan Ganda
                                   
1.      Pokok persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh karangan disebut……………
a.       Judul           
b.      Topik
c.       Sasaran
d.       Tujuan
e.       Kerangka

2.      Tahap prapenulisan dalam menulis merupakan fase…………..
a.       Persiapan      
b.      Perumusan
c.       Kesimpulan
d.      Mengumpulkan isi
e.       Terakhir

3.      Di bawah ini aktivitas yang terdapat dalam tahap prapenulisan, kecuali…………..
a.       Menentukan topik         
b.      Mengumpulkan bahan
c.       Penulisan naskah
d.      Penyuntingan
e.       Menetapkan tujuan

4.      Akhir karangan berfungsi untuk…………..
a.       Menyempurnakan karangan
b.      Mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan
c.       Memperkenalkan pokok tulisan
d.      Meningkatkan konsentrasi pembaca
e.       Mengembangkan setiap ide

5.      Dalam penulisan, setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah…………..
a.       Menentukan tema              
b.      Memperhatiakan pembaca
c.       Mengorganisasikan ide
d.      Mempertimbangkan maksud penulisan
e.       Mengumpulkan informasi



6.      Tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan dalam penulisan disebut…………
a.       Pascapenulisan    
b.      Intra penulisan
c.       Penulisan
d.      Prapenulisan
e.       Tahap penulisan

7.      Membaca keseluruhan karangan dan melakukan perbaikan merupakan bagian dari kegiatan…………….
a.       Kegiatan draf          
b.      Kegiatan genre         
c.       Kegiatan membaca
d.      Kegiatan menyunting
e.       Kegiatan mengarang

8.      Persiapan yang dilakukan penulis agar dapat menulis dengan baik merupakan tahap………………
a.       Prapenulisan              
b.      Proses penulisan         
c.       Pascapenulisan
d.      Penulisan
e.       Penyuntingan

9.      Setelah memilih topik, menentukan tujuan dan corak rencana, mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan pembaca, maka langkah selanjutnya adalah……………..
a.       Menata ide-ide karangan 
b.      Membuat kesimpulan      
c.       Menyunting karangan
d.      Penyempurnaan karangan
e.       Membuat tulisan

10.  Untuk menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan adalah dengan cara ………….
a.       Penyuntingan     
b.      Pemilihan ide      
c.       Kesimpulan
d.      Genre
e.       Draf

B. Essay

1.      Apa tujuan fase mencari, menenmukan, dan mengingat kembali?
2.      Sebutkan langkah-langkah dalam fase prapenulisan!
3.      Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan agar tulisan dapat dibaca dan direspon oleh orang lain!
4.      Apa yang dimaksud dengan kerangka karangan?
5.      Sebutkan tahap-tahap pascatulis?































Kunci Jawaban

A.    Pilihan Ganda

1.      B                 6. A
2.      A                 7. D
3.      D                 8. A
4.      B                 9. A
5.      D               10. A


B.     Essay

1.      Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga dapat disajikan dengan baik.
2.      Langkah-langkah fase prapenulisan
-      Menentukan topic
-      Mempertimbangkan maksud atau tujuan penulisan
-      Memperhatikan sasaran karangan
-      Mengumpulkan informasi pendukung
-      Mengorganisasikan ide dan informasi
3.      Hal-hal yang perlu diperhatikan agar tulisan dapat direspon.
-      Penyesuaian level social
-      Tingkat pengalaman
-      Pengetahuan
-      Kemampuan
-      Kebutuhan pembaca
4.      Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis.
5.      Tahap-tahap pascatulis
-      Kegiatan penyuntingan
-      Penulisan naskah jadi
Powered By Blogger