TUGAS
LINGUISTIK
1. Pembagian
Kata Menurut Tata Bahasa Tradisional
Pembagian kata menurut bahasa
tradisional ada 10, yaitu :
1) Kata
Benda
Contoh
:
·
Piring
·
Buku
·
Meja
2) Kata
Kerja
Contoh
:
·
Pergi
·
Menyapu
·
Memasak
3) Kata
Sifat :
Contoh
:
·
Pemalu
·
Periang
·
Cantik
4) Kata
Depan :
Contoh
:
·
Ani berangkat ke sekolah.
·
Ibu memasak di dapur.
·
Tia belanja dari pasar.
5) Kata
Keterangan
Contoh
:
·
Ke pasar
·
Dari sungai
·
Di meja
6) Kata
Sambung
Contoh
:
·
Tetapi
·
Dan
·
Karena
7) Kata
Bilangan
Contoh
:
·
Ani membeli seekor kambing.
·
Via mandi dua kali sehari.
·
Tia mengambil sepuluh buah apel.
8) Kata
Ganti
Contoh
:
·
Kambingku makan rumput.
·
Tasmu
kotor sekali.
·
Bajunya
kelihatan lusuh.
9) Kata
Sandang
Contoh
:
·
Vina menangis karena rindu dengan sang kekasih.
·
Buaya itu dibodohi oleh si kancil.
·
Aku sedih mengingat si
dia yang jatuh.
10) Kata
Seru
Contoh
:
·
Cuci pakaian kotor itu !
·
Bersihkan kamar itu sekarang juga !
·
Ayo kita mandi !
2. Pembagian
Kata Menurut Tata Bahasa Baku
Pembagian kata menurut tata bahasa
baku ada empat,yaitu :
a) Kata
Benda
Menurut Gorys Keraf kata benda
adalah segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang ditambah kata sifat,misalnya “ Ibu yang rajin
“,”angin yang kencang “,”durian yang jatuh “. Di samping itu, segala
morfem terikat ke-an,pe-an,pe-,ke-,en-
dimasukkan ke kelompok kata benda.
Contoh :
·
Kebudayaan
·
Pelaku
·
Makanan
·
Peraturan
b) Kata Kerja
Kata kerja adalah Segala macam kata
yang dapat diperluas dengan kelompok kata dengan ditambah kata sifat dimasukkan
kedalamnya.
Contoh :
·
Budi berlari dengan cepat.
·
Anak itu tidur dengan nyenyak.
·
Ibu pergi ke pasar
Kata dasar yang mendapat
afiks me- dan –kan juga dapat dimasukkan kedalam kelompok kata kerja.
Contoh:
·
Ia mendengarkan radio.
·
Budi membuat layang-layang.
·
Ani memasak di dapur
c) Kata
Sifat
Kata sifat adalah segala bentuk yang
dapat mengambil bentuk re + reduplikasi + nya,serta dapat diperluas dengan kata
paling,lebih, atau sekali.
Contoh :
·
Setinggi-tingginya
·
Serendah-rendahnya
·
Lebih merah
·
Lebih rendah
·
Kuning sekali
·
Tinggi sekali
·
Semanis-manisnya
·
Selambat-lambatnya
·
Semahal-mahalnya
d) Kata
Tugas
Kata tugas adalah kata yang tidak mempunyai arti leksikal,tetapi
mempunyai fungsi yang menunjukkan
hubungan gramatikal.
Menurut Gorys Keraf, kata tugas adalah kata yang
mempunyai fungsi mengubah kalimat minim
menjadi kalimat transformasi.
Ciri umum kata tugas adalah :
1. Sukar
sekali mengalami perubahan bentuk,meskipun ada beberapa kata bentuk yang bisa
mengalami perubahan,seperti kata tidak dan sudah.
2. Hanya
memiliki tugas untuk memperluas atu mengadakan transformasi kalimat dan tidak
bisa menduduki fungsi-fungsi pokok (subyek,predikat,obyek) dalam kalimat.
3. Umumnya
tidak dapat membentuk kalimat dengan salah satu patah kata saja meskipun
diantaranya ada yang dapat membentuk kalimat dengan satu kata saja.
Kata
tugas dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
1.
Kata tugas monovalen,yaitu
semata-mata bertugas untuk memperluas kalimat.misalnya : dan,tetapi,sesudah,di,ke,dan dari
2. Kata
tugas ambivalen,yaitu kata-kata yang bertindak di samping berfungsi sebagai
kata tugas juga sebagai jenis kata lain,baik dalam bentuk kalimat minim maupun
dalam mengubah bentuknya,misalnya kata
sudah dan tidak.
Contoh kata tugas :
·
Sari sudah
mengerjakan tugas setelah makan siang.
·
Dina tidak
masuk kuliah karena sakit.
·
Ayah hendak
pergi Sumatra untuk merantau.
3.Istilah
a) Bentuk
dasar (Base)
Digunakan untuk menyebut sebuah bentuk yang menjadi dasar
dalam suatu proses morfologi.
Contoh
:
·
Keanekaragaman bentuk dasarnya aneka
ragam
·
Berbicara bentuk dasarnya bicara
·
Dimengerti bentuk dasarnya mengerti
b) Kata
dasar
Kata
dasar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kata yang menjadi dasar
bentukan kata yang lebih besar.
·
Membeli kata dasarnya beli
·
Menulis kata dasarnya tulis
·
Membaca kata dasarnya baca
c) Pangkal
kata (stem)
Pangkal
kata adalah istilah yang digunakan untuk menyebut proses dasar dalam bentuk
infleksi atau proses pembubuhan afiks inflektif.
Contoh
:
·
Menangisi pangkal katanya adalah tangisi
·
Menakuti pangkal katanya adalah takuti
·
Menghindari pangkal katanya adalah
hindari
d) Akar
kata (Root)
Akar
kata adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat
dianalisis lebih jauh lagi.
Contoh
:
·
Menuliskan akar katanya adalah tulis.
·
Keteraturannya akar katanya adalah
teratur.
·
Pemertahanan akar katanya adalah tahan.
SUMBER :
1. Chaer,Abdul.2007.
Linguistik Umum.Jakarta : Rineka Cipta.
2. Nurhadi.1995.Tata
Bahasa Pendidikan.Semarang : IKIP Semarang Press.
1. Devinisi
Kata Menurut Tiga Ahli
a. Jos
Daniel Parera
Kata adalah satu kesatuan sintaksis
dalam tutur atau kalimat. (Morfologi 1990: 4).
b. Leonard
Bloomfield
Kata adalah “bentuk bebas yang paling kecil”, yaitu kesatuan terkecil
yang dapat diucapkan secara berdikari. (Henry Guntur Tarigan, Pengajaran
Morfologi,
1985:
6).
c. Ramlan
Kata adalah satuan bebas paling kecil ,
atau dengan kata lain setiap satuan bebas merupakan kata. (Henry Guntur
Tarigan, Pengajaran Morfologi. 1985: 6).
2. Klasifikasi
kata berdasarkan tata bahasa Tradisional dan tata bahasa Strukturalis
a.
Tata Bahasa Tradisional
Pembagian
kata menurut bahasa tradisional ada 10, yaitu :
1) Kata
Benda
Contoh : rumah, pisau, batu.
2) Kata
Kerja
Contoh : mencuci, membersihkan, mncukur.
3) Kata
Sifat :
Contoh :
pendiam, gigih, bagus.
4) Kata
Depan :
Contoh : pulang kuliah aku langsung ke pasar, aku baru saja dari perpustakaan, rumahku di jalan Silat Baru.
5) Kata
Keterangan
Contoh : dari dapur, ke kampus, di
kelas.
6) Kata
Sambung
Contoh : namun, atau, jika.
7) Kata
Bilangan
Contoh : dua ekor kucing milik Rika berkelahi, istri pertama pak Toni menderita sakit jantung, Karin menjual tiga buah telepon genggamnya.
8) Kata
Ganti
Contoh : baju ini miliknya, sapuku baru, aku merapikan belanjaanku agar tidak tercecer.
9) Kata
Sandang
Contoh : si kaya itu sombong sekali, mereka memanggilnya si mata empat, Topik merindukan masakan
sang bunda di kampung halaman.
10) Kata
Seru
Contoh : dasar tidak tahu malu kau!,
selesaikan tugasmu sekarang!, singkirkan pakaianmu dari kamarku!
b.
Tata Bahasa Strukturalis
1. Kata
Benda
Menurut Gorys Keraf kata benda adalah
segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang ditambah kata sifat,misalnya rumah yang
besar, baju yang bersih, makanan yang lezat. Di samping itu, segala morfem terikat ke-an,pe-an,pe-,ke-,en- dimasukkan ke
kelompok kata benda.
2. Kata Kerja
Kata kerja adalah segala macam kata yang
dapat diperluas dengan kelompok kata dengan ditambah kata sifat dimasukkan
kedalamnya.
Contoh
: megejar, mengeja, mennonton.
Kata
dasar yang mendapat afiks me- dan –kan juga dapat dimasukkan kedalam kelompok
kata kerja.
3. Kata
Sifat
Kata sifat adalah segala bentuk yang
dapat mengambil bentuk re + reduplikasi + nya,serta dapat diperluas dengan kata
paling,lebih, atau sekali.
Contoh
: paling nakal, cantik sekali, lebih
murah.
4. Kata
Petugas
Kata petugas memiliki hirarki yang
terendah. Secara morfologis kata ini memiliki peluang yang sangat kecil untuk
menjadi bentuk dasar. Artinya kelas kata petugas tidak mungkin menjadi dasar
atau pembentukan sebuah bentuk yang baru dan lebih besar.
Contoh dalam bahasa Indonesia antara
lain di, pada, tentang, akan, hendak, ingin, amat, sangat, paling.
5. Istilah
a) Bentuk
dasar (Base)
Digunakan untuk menyebut sebuah bentuk yang menjadi
dasar dalam suatu proses morfologi.
Contoh : berbicara, dimengrti, keanekaragaman.
b) Kata
dasar
Kata dasar adalah istilah yang digunakan
untuk menyebut kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar.
Contoh:
c) Pangkal
kata (stem)
Pangkal kata adalah istilah yang
digunakan untuk menyebut proses dasar dalam bentuk infleksi atau proses
pembubuhan afiks inflektif.
d) Akar
kata (Root)
Akar kata adalah istilah yang digunakan
untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi.
Contoh : perjuangan akar katanya juang, perhentian
akar katanya henti, terabaikan akar katanya abai.
SUMBER :
1.
Chaer,Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta :
Rineka Cipta.
2.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan.Semarang : IKIP Semarang Press.
3. Parera,
Daniel Jos.1990. Morfologi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
4. Tarigan,
Henry Guntur. 1985. Pengajaran Morfologi.
Bandung: IKIP Bumi Siliwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar