1. Tahap Prapenulisan
Tahap pertama dalam menulis yang
sangat menentukan kelanjutan proses menulis ialah tahap paratulis. Artinya,
sebelum kita menulis ada kegiatan yang harus dilakukan. Tahap ini merupakan
fase persiapan menulis, seperti halnya pemanasan (warming up) bagi orang yang
berolahraga. Hampir semua orang mengalami fase ini dalam mengarang.
Persoalannya adalah apakah keberadaan nya didasari atau tidak. Untuk menulis
sederhana seperti surat, buku harian, atau memo, keberadaan fasepersiapan ini
tidaklah terasa. Tetapi, ketika menulis sesuatu yang relative kompleks dan serius baik yang bersifat ilmiah,
regular, fiksi atau dinas persiapan tersebut sangat terasa dan perlu.
Menurut Proet dan Gill (1986), tahap ini
merupakan tahap mencari, menentukan, dan mengingat kembali pengetahuan atau
pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan isi serta mencari kemungknan-kemungkinan yang lain dalam menulis
sehingga apa yang ditulis dapat disajikan dengan baik.
Pada fase prapenulisan ini, terdapat
aktifitas memilih topik menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau
informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam
bentuk kerangka karangan.
Empat tahap dalam prapenulisan
1. Menentukan
topik
Menentukan topik dapat
dikatakan sebagai pokok persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh
karangan. Penulis, pada tahap ini mempertimbangkan menarik atau tidaknya sebuah
topik. Dalam kaitan ini, yang diperhatikan adalah nilai topik tersebut ditinjau
dari kepentingan pembaca. Selain itu, dipertimbangkan pula apakah topik
tersebut dapat dikembangkan oleh penulis dan apakah penulis mampu memperoleh
bacaan penunjang yang dapat memperkaya topik tersebut pada saat ditulis.
Masalah yang sering muncul dalam memili
atau menetukan topik antara lain:
a. Terlalu
banyak yang dipilih
b. Tidak
memiliki ide sama sekali
c. Terlalu
ambisius
2. Mepertimbangkan
maksud atau tujuan penulisan
Setelah mendapatkan
topic yang tepat langkah selanjutnya adalah menetukan maksud atau tujuan
penulisan, menetukan apa yang henak dicapai atau diharapkan penulis dengan
tulisan yang hendak disusunya. Ada beberapa tujuan orang menulis antara lain
menceritakan peristiwa, memberikan penjelasan dan pengarahan, meyakinkan dan
merangkum. Tanpa mengetahui tujuan menulis tentu saja tidak mungkin sebuah
tulisan tersebut dapat diarahkan dengan baik.
Tujuan menulis perlu
diperhatikan selama penulisan berlangsung agar misi karangan dapat tersampaikan
dengan baik. Tujuannya adalah agar dapat mempengaruhi corak (genre) dan bentuk
karangan, gaya penyampaian, serta tingkat kerincian isi karangan.
3.
Memperhatikan sasaran kerangka (pembaca)
Agar
tulisan kita dapat dibaca dan direspon orang lain, kita harus memerhatikan
level pendidikan, status social, tingkat pengalaman, pengetahuan, kemampuan,
dan kebutuhan pembaca.
Britton dalam Tompkins
pada tahun 1975 dan Hoskisson menyatakan bahwa keberhasilan menulis dipengaruhi
oleh ketepatan, pemahaman penulisan terhadap pembaca tulisannya.
4. Mengumpulkan
informasi pendukung
Ketika akan menulis
kita tidak selalu memiliki bahan dan informasi yang benar-benar siap dan
lengkap. Itulah sebabnya, sebelum menulis kita perlu mencari, mengumpulkan, dan
memilih informasi yang dapat mendukung, memperkaya, memperluas, dan memperdalam
isi tulisan.
Tanpa pengetahuan dan wawasan yang
memadai, maka tulisan akan dangkal dan kurang bermakna. Apabila dalam pencarian
informasi tambahan, penulis gagal mendapatkannya, tentu saja topic tersebut
dapat dikatakan belum siap untuk ditulis. Penulis diharapkan
mempertimbangkannya kembali atau menukarnya dengan topic lain. Memang ada tulisan yang tidak terlalu
mementingkan pengumpulan informasi pendukung, yaitu tulisan yang berbentuk
fiksi seperti novel dan cerpen, serta tulian yang berbentuk puisi. Akan tetapi,
keharusan untuk melakukan penambahan informasi tetap diperlukan, terutama kalau
menyangkut pembahasan tentang suatu konsep dalam cerita tersebut.
5. Mengorganisasikan
ide dan informasi
Setelah memilih topik,
menentukan tujuan dan corak wacana, mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan
pembaca, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan atau menata ide-ide
karangan agar menjadi saling bertaut, runtut, dan padu.
Kerangka karangan atau ragangan adalah
suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis
(Keraf 1984).
Dengan kata lain kerangka karangan
adalah panduan seseorang dalam menulis ketika mengembangkan suatu karangan.
Secara umum kerangka karangan terdiri
atas pendahuluan atau pengantar, isi, dan penutup.Sebagai panduan, kerangka
karangan dapat membantu penulis untuk mengumpulkan dan memilih bahan tulisan
yang sesuai.Di samping itu kerangka karangan akan mempermudah pengembangan
karangan sehingga dapat terarah dan teratur.
6. Merancang
Tulisan
Topik tulisan yang
telah ditetapkan dipilah-pilah menjadi subtopik atau sub-subtopik. Hasil
pemilahan ini disusun dalam suatu susunan yang di sebut kerangka tulisan atau
outline. Kerangka tulis akan sangat memudahkan penulis dalam menyelsaikan
tulisannya.Selain itu, dengan adanya rancangan tulisan dapat dihindari
kemungkinan adanya hal-hal yang tumpang tindih.
2. Tahap Penulisan
Pada
tahap penulisan ini sangat diperlukan adanya konsentrasi penuh terhadap dari
penulis terhadap apa yang sedang ditulisnya.Tanpa konsentrasi penuh, tulisan yang berbobot
sulit dihasilkan. Pada saat mencurahkan gagasan ke dalam konsep tulisan,
penulis harus berkonsentrasi pada tiga hal.
a) konsentrasi
terhadap gagasan pokok tulisan.
b) Konsentrasi
terhadap tujuan tulisan.
c) Konsentrasi
terhadap kriteria calon pembaca.
d) Konsentrasi
terhadap kriteria penerbitan.
Struktur
karangan terdiri atas bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan sekaligus
menggiring pembaca terhadap pokok tulisan kita. Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan,
hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut antara lain: ilustrasi,
informasi, bukti, dan alasan.Akhir
karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan
melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting,Bagian ini berisi simpulan
dan dapat dapat ditambah rekomendasi atau saran jika diperlukan.
3. Tahap Pascapenulisan
Setelah draf atau konsep tulisan selesai, kita memasuki
tahap ketiga yaitu tahap pascapenulisan.Tahap pascapenulisan merupakan tahap
penyelesaian akhir tulisan. Fase ini merupakan tahap penghalusan dan
penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Penyuntingan dikatakan sebagai kegiatan
membaca ulang suatu buram karangan dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan
memeriksa baik unsur mekanik ataupun isi karangan. Tujuannnya adalah untuk
menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu
disempurnakan.
Berdasarkan hasil penyuntingan, kita perlu melakukan
kegiatan revisi. Kegiatan revisi dapat berupa penambahan, penggantian,
penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan. Revisi
terbagi menjadi dua yaitu revisi ringan dan revisi berat. Revisi ringan
disebabkan oleh kesalahn unsure-unsur mekanik, kegiatan revisi ini biasanya
dilakukan bersamaan dengan penyuntingan. Revisi berat disebabkan oleh kesalahan
urutan gagasan. Dalam tahap pascapenulisan terdapat dua kegiatan utama, yaitu
penyuntingan dan penulisan naskah jadi.
a)
Penyuntingan
Yaitu kegiatan membaca kembali dengan teliti konsep
tulisan dengan melihat ketepatannya dengan gagasan utama,tujuan tulisan, calon
pembaca dan kriteria penerbitan.
Kegiatan penyuntingan
dam perbaiakan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Ø Membaca
keseluruhan karangan
Ø Menandai
hal-hal yang perlu diperbaiki
Ø Memberikan
catatan apabila ada hal-hal yang perlu diganti, ditambahkan, disempurnakan
Ø Melakukan
prbaikan sesuai denagn temuan saat saat penyuntingan
b)
Penulisan naskah jadi
Penulisan naskah jadi yaitu kegiatan paling akhir yang
dilakukan. Setelah penyuntingan dilakukan, barulah naskah jadi ditulis ulang
dengan rapid an dengan memperhatikan secara serius masalah perwajahan.
RANGKUMAN
A. Tahap
Prapenulisan
Aktiivitas pada tahap prapenulisan antara lain:
1. Menentukan topik
Masalah yang sering
muncul dalam memilih atau menentukan topik adalah:
a. Sangat banyak topik yang akan
dipilih, semua topik menarik dan cukup dikenali.
b. Tidak memiliki ide sama sekali
tentang topik yang menarik hati.
c. Terlalu ambisius sehingga jangkauan
topik yang dipilih terlalu luas.
2. Mempertimbangkan maksud dan tujuan
penulisan.
3. Memperhatikan sasaran karangan
(pembaca).
4. Mengumpulkan informasi pendukung.
B. Tahap Penulisan
Pada tahap ini kita sudah dapat
mulai menulis, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Awal
karangan.
2. Isi
karangan.
3. Akhir
karangan.
C. Tahap
Pascapenulisan
Aktivitas pada tahap ini menyunting
dan memperbaiki karangan. Langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
1. Membaca
keseluruhan karangan,
2. Menandai
hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang
perlu diganti,
3. Melakukan
perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan.
A.Pilihan
Ganda
1. Pokok
persoalan atau permasalahan yang menjiwai seluruh karangan disebut……………
a. Judul
b. Topik
c. Sasaran
d. Tujuan
e. Kerangka
2. Tahap
prapenulisan dalam menulis merupakan fase…………..
a. Persiapan
b. Perumusan
c. Kesimpulan
d. Mengumpulkan
isi
e. Terakhir
3. Di
bawah ini aktivitas yang terdapat dalam tahap prapenulisan, kecuali…………..
a. Menentukan
topik
b. Mengumpulkan
bahan
c. Penulisan
naskah
d. Penyuntingan
e. Menetapkan
tujuan
4. Akhir
karangan berfungsi untuk…………..
a. Menyempurnakan
karangan
b. Mengembalikan
pembaca pada ide-ide inti karangan
c. Memperkenalkan
pokok tulisan
d. Meningkatkan
konsentrasi pembaca
e. Mengembangkan
setiap ide
5. Dalam
penulisan, setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah…………..
a. Menentukan
tema
b. Memperhatiakan
pembaca
c. Mengorganisasikan
ide
d. Mempertimbangkan
maksud penulisan
e. Mengumpulkan
informasi
6. Tahap
penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan dalam penulisan
disebut…………
a. Pascapenulisan
b. Intra
penulisan
c. Penulisan
d. Prapenulisan
e. Tahap
penulisan
7. Membaca
keseluruhan karangan dan melakukan perbaikan merupakan bagian dari
kegiatan…………….
a. Kegiatan
draf
b. Kegiatan
genre
c. Kegiatan
membaca
d. Kegiatan
menyunting
e. Kegiatan
mengarang
8. Persiapan
yang dilakukan penulis agar dapat menulis dengan baik merupakan tahap………………
a. Prapenulisan
b. Proses
penulisan
c. Pascapenulisan
d. Penulisan
e. Penyuntingan
9. Setelah
memilih topik, menentukan tujuan dan corak rencana, mempertimbangkan kemampuan
dan kebutuhan pembaca, maka langkah selanjutnya adalah……………..
a. Menata
ide-ide karangan
b. Membuat
kesimpulan
c. Menyunting
karangan
d. Penyempurnaan
karangan
e. Membuat
tulisan
10. Untuk
menemukan atau memperoleh informasi tentang unsur-unsur karangan yang perlu
disempurnakan adalah dengan cara ………….
a. Penyuntingan
b. Pemilihan
ide
c. Kesimpulan
d. Genre
e. Draf
B.
Essay
1. Apa
tujuan fase mencari, menenmukan, dan mengingat kembali?
2. Sebutkan
langkah-langkah dalam fase prapenulisan!
3. Sebutkan
hal-hal yang perlu diperhatikan agar tulisan dapat dibaca dan direspon oleh
orang lain!
4. Apa
yang dimaksud dengan kerangka karangan?
5. Sebutkan
tahap-tahap pascatulis?
Kunci
Jawaban
A.
Pilihan Ganda
1. B 6. A
2. A 7. D
3. D 8. A
4. B 9. A
5. D 10. A
B.
Essay
1.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi
serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga dapat
disajikan dengan baik.
2.
Langkah-langkah fase prapenulisan
- Menentukan
topic
- Mempertimbangkan
maksud atau tujuan penulisan
- Memperhatikan
sasaran karangan
- Mengumpulkan
informasi pendukung
- Mengorganisasikan
ide dan informasi
3.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar
tulisan dapat direspon.
- Penyesuaian
level social
- Tingkat
pengalaman
- Pengetahuan
- Kemampuan
- Kebutuhan
pembaca
4.
Kerangka karangan adalah rencana kerja
yang memuat garis-garis besar karangan yang akan ditulis.
5.
Tahap-tahap pascatulis
- Kegiatan
penyuntingan
- Penulisan
naskah jadi