Rabu, 03 Desember 2014

Contoh Desain Penelitian (Tugas Matakuliah Seminar) FKIP Untan



A.    Judul
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Strategi Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal  di SMPN 3 Pontianak
B.     Latar Belakang
Menulis teks eksposisi merupakan suatu keterampilan menulis yang diterapkan pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VII semester ganjil pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah menerapkan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Teks eksposisi diajarkan pada bagian akhir semester ganjil kelas VII setelah terlebih dahulu terdapat beberapa pembelajaran mengenai penulisan teks lain sebelum teks eksposisi. Teks yang terlebih dahulu diajarkan sebelum teks eksposisi yaitu teks laporan hasil observasi dan teks tanggapan deskripsi.
1
Berdasarkan urutan teks pada semester ganjil yang berupa teks laporan hasil observasi, teks tanggapan deskripsi, dan terakhir teks eksposisi tersebut, kita dapat mengasumsikan bahwa pada Kurikulum 2013 keterampilan menulis mendapat perhatian yang berpotensi untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Tentu dalam pelaksanaannya di kelas, bukan hanya keterampilan menulis yang diajarkan, melainkan juga tiga keterampilan berbahasa lainnya yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca.
Potensi berkembangnya keterampilan menulis pada pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut secara perlahan akan menggeser paradigma lama bahwa menulis merupakan keterampilan yang paling sulit. Proses pembelajaran yang dilalui oleh siswa dalam pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang diolah agar siswa menjadi terbiasa berlatih. Apabila telah terbiasa berlatih, maka siswa pada akhirnya akan terbiasa menggunakan empat keterampilan berbahasa yang dimiliki, khususnya keterampilan menulis.
Proses pembelajaran yang mambiasakan siswa berlatih seperti disinggung di atas pada dasarnya merupakan pola pembelajaran yang mengalihkan peran aktif guru di kelas menjadi peran aktif siswa dalam menggali informasi pembelajaran di kelasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat John Holt (dalam Mel. Silberman, 2013) yang mengungkapkan bahwa proses belajar akan meningkat apabila siswa dilibatkan dalam hal-hal di bawah ini:
1.      mengemukakan informasi dengan kata-kata nereka sendiri,
2.      memberikan contoh,
3.      melihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain,
4.      mengemukakannya dengan beragam cara,
5.      mengenalinya dalam beragam bentuk dan situasi,
6.      memprediksi sejumlah konsekuensi,
7.      menyebutkan lawan atau kebalikannya.
Proses pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal di atas apabila diterapkan pada pembelajaran di kelas VII tentu akan melibatkan siswa lebih nyata dengan pembelajaran yang diikuti. Berkaitan dengan teks eksposisi, pelibatan siswa secara nyata dalam proses menulis dan juga penentuan tema tulisan yang kontekstual dengan siswa diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tulisan siswa. Peningkatan produktvitas tulisan ini tentu bersumber dari proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan diikuti siswa di kelas.
Berkaitan dengan pembelajaran aktif yang mengakibatkan proses pembelajaran yang bermakna serta hasil belajar yang produktif, terdapat berbagai strategi pembelajaran yang dapat diterapkan. Satu di antara strategi belajar tersebut yaitu strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Strategi belajar ini merupakan strategi belajar yang dalam pelaksanaannya nanti melibatkan siswa secara lebih aktif. Hal ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih mengedepankan peran siswa di kelas.
Pemilihan strategi belajar tersebut bukan tanpa alasan yang jelas. Strategi belajar tersebut merupakan beberapa strategi yang dituliskan oleh Melvin Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Strategi belajar tersebut merupakan strategi belajar yang digunakan untuk membantu siswa aktif dalam proses pembelajaran. Strategi belajar ini juga diharapkan dapat menggeser proses pembelajaran teatcher centre menjadi student centre.
Sebagai bagian dari  strategi pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa, strategi ini memiliki keunggulan untuk diterapkan pada pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas VII yang siswanya belum lama meninggalkan pola pembelajaran di sekolah dasar. Strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula memiliki keunggulan sebagai strategi belajar yang mampu menstimulir minat awal siswa terhadap mata pelajaran. Selain itu, strategi belajar ini juga melibatkan siswa memilih sendiri topik-topik tulisan (topik tulisan disediakan guru untuk kemudian dipilih oleh siswa secara berkelompok) yang akan dijadikan topik utama penulisan teks eksposisi.  Keunggulan lainnya yaitu siswa dapat berdiskusi secara khusus pada teman-teman sekelompok (kelompok yang tercipta berdasarkan pilihan kesamaan topik penulisan) yang sama-sama memiliki latar belakang  terhadap topik tulisan yang dipilih tersebut. Kemudian secara bersama-sama kelompok tersebut menulis teks eksposisi. Kelebihan selanjutnya yaitu kelompok-kelompok yang memiliki preferensi topik yang berbeda dapat saling berdiskusi atau saling berbagi informasi.
Strategi belajar tersebut diharapkan mengihidupkan proses pembelajaran dan membantu meningkatkan hasil tulisan siswa di sekolah. Proses pembelajaran merupakan proses yang harus dilalui dengan menjadikan siswa sebagai pihak yang terlibat secara mental dalam pembelajaran. Proses belajar yang hanya melibatkan siswa pada tahap menghapal hanya akan menjadikan siswa sebagai individu yang belum bisa menerapkan teori yang didapat.
Selain itu, penerapan strategi pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Proses pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 sesungguhnya menuntut guru untuk kreatif menyajikan pembelajaran di kelasnya. Terlebih dengan kemiripan tahapan pembelajaran yang ada di buku teks baik Buku Guru maupun Buku Siswa. Kemiripan tahapan yang dimaksud secara garis besar yaitu siswa diajak untuk membangun konteks, lalu siswa diarahkan untuk mengamati struktur teks, kemudian siswa akan sampai pada tahap penulisan secara berkelompok, dan yang terakhir siswa diarahkan untuk menghasilkan teks secara individu.
Kemiripan tahapan tersebut dari materi pertama hingga materi pada akhir semester berpotensi menyebabkan pembelajaran menjadi proses yang monoton. Berdasarkan kemungkinan ini maka dengan adanya penyegaran suasana belajar menggunakan kedua strategi belajar tersebut diharapkan kelas menjadi lebih semarak. Semaraknya proses belajar yang diharapkan juga tanpa mengurangi pendekatan saintifik dari siswa dan penilaian autentik dari guru. Oleh karena itu, kreativitas guru yang sejalan dengan peningkatan proses maupun hasil pembelajaran di kelas layak untuk coba dilaksanakan guna menjadikan proses pembelajaran di kelas menyenangkan sekaligus menghasilkan produktivitas tulisan dari siswa.
C.    Masalah Penelitian
Berdasarkan penjabaran dalam latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII Semester Gasal Menggunakan Strategi Belajar Kembali Ke Tempat Semula? Masalah penelitian yang masih bersifat umum tersebut dijabarkan dalam beberapa submasalah. Submasalah tersebut sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi menggunakan pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula?
2.      Bagaimanakah peningkatan aktivitas proses pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula?
3.      Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula?

D.    Tujuan Pembelajaran
Tujuan umum penelitian ini yaitu Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Strategi Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal  di SMPN 3 Pontianak. Tujuan khusus penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
1.      Pendeskripsian perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII  di SMPN 3 Pontianak semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.
2.      Pendeskripsian  aktivitas proses pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII di SMPN 3 Pontianak semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.
3.      Pendeskripsian peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII di SMPN 3 Pontianak semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.

E.     Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut.
1.      Manfaat Teoretis
Secara teoretis manfaat penelitian ini yaitu penerapan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Penerapan satu di antara strategi belajar aktif ini akan mendukung proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan dan menggunakan gerak fisik siswa. Pembelajaran yang berlangsung diharapkan menjadi aktif, atraktif, dan menyenangkan.


2.      Manfaat Praktis
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis sebagai berikut.
a.       Bagi Siswa
Pembelajaran yang bermakna merupakan cara untuk meningkatakan keterampilan peserta didik. Demi pembelajaran yang bermakna ini maka pembelajaran yang berpusat pada guru mulai ditinggalkan. Melalui strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula ini siswa dituntut aktif mencari tahu sendiri minatnya. Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas menulis teks eksposisi dari siswa kelas VII semester gasal di SMPN 3 pontianak.
b.      Bagi Guru
Melalui penelitian ini diharapkan mampu membantu guru dalam mengelola kelas. Keterampilan mengelola kelas pada akhirnya akan berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa. Peneliti berharap proses pembelajaran menggunakan strategi Kembali Ke Tempat Semula ini dapat meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c.    Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran di sekolah bagi kelas yang lain. Sekolah merupakan kelompok  masyarakat yang kompleks. Adanya hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu sekolah dalam menunjukkan arah minat siswa sesuai pilihannya.
d.     Bagi Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini menjadi alat ukur keberhasilan penerapan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula di kelas. Penerapan strategi belajar juga pemilihan bahan belajar yang berupa teks eksposisi ini merupakan aplikasi dari ilmu yang telah didapat selama proses perkuliahan di kampus.
F.     Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memiliki sejumlah ruang lingkup sebagai berikut.
1.      Perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII  di SMPN 3 Pontianak semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.
2.      Aktivitas belajar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.
3.      Peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.


G.    Penjelasan Istilah
Berbagai penjelasan istilah yang akan dibahas berikut merupakan upaya untuk meminimalkan kesalahpahaman dari pembaca. Strategi pembelajaran menurut Subana dan Sunarti (dalam  Iskandarwassid dan Sunendar, 5: 2011) yaitu sebagai berikut.
1.      Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi bagi pencapaian tujuan pembelajaran (strategies of introduction).
2.      Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di kelas (models of  teaching).
Sementara itu strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula  adalah strategi belajar yang cukup fleksibel untuk digunakan bagi berbagai-bagai kegiatan yang dirancang untuk merangsang minat awal dalam materi pelajaran (Mel. Silberman, 2013: 105).
Berdasarkan beberapa penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa  strategi pembelajaran  Kembali Ke Tempat Semula yang dimaksud dalam rencana penelitian ini berarti rencana yang digunakan untuk mencapai pengalaman dan tujuan belajar tertentu serta berfungsi sebagai pedoman dalam merancang materi pelajaran, dan memandu proses  pembelajaran di kelas secara fleksibel untuk digunakan dalam berbagai kegiatan yang dapat merangsang minat awal dan mengupayakan daya ingat peserta didik  di kelas VII semester gasal dalam materi pembelajaran menulis teks eksposisi yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pontianak.
H.    Kerangka Teori
1.      Teks Eksposisi
Karangan eksposisi yaitu karangan yang ditulis dengan maksud untuk memperjelas suatu pembahasan yang dipaparkan oleh penulis. Menurut Gorys keraf, eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana  ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek. Isinya  ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, informatif, objektif, logis, dan padat. Jadi karangan eksposisi bertujuan menjelaskan, menerangkan sesuatu, atau memberikan informasi kepada pembaca sehimgga pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
Paragraf eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Menulis eksposisi harus disertai oleh data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya. Karangan eksposisi bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau pengalaman. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu, dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
2.      Jenis Paragraf  Eksposisi
Ada beberapa jenis paragraf eksposisi. Jenis-jenis paragraf tersebut akan dijelaskan dalam penjelasan sebagai berikut.
a.     Eksposisi berita adalah karangan  yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar.
b.    Eksposisi ilustrasi adalah karangan yang  pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat.Biasanya menggunakan frase penghubung”seperti ilustrasi berikut ini,dapat diilustrasikan seperti,seperti,bagaikan.
c.     Eksposisi proses adalah karangan yang sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
d.    Eksposisi perbandingan adalah karangan yang sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan,penggunaan,atau cara-cara tertentu.
e.     Eksposisi Pertentangan adalah karangan yang berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, dan sebaliknya.”
f.     Eksposisi definisi adalah karangan yang memfokuskan pada kareteristik sesuatu itu.
g.    Eksposisi analisis adalah karangan yang memisah-misah suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.
h.    Ekasposisi klasifikasi adalah karangan yang membagi sesuatu  dan mengelompokkan ke dalam beberapa kategori.
3.      Langkah-langkah Penulisan Karangan Eksposisi
a.     Menentukan tema paparan.
b.    Menentukan tujuan karangan setelah kita topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus, memilikitujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
c.     Memilih data yang sesuai dengan tema.
d.    Membuat kerangka karangan sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu kita membuat karangannya secara lengkap dan sistematis.
e.     Mengembangkan kerangaka menjadi karangan.
4.      Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
Karangan eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi memiliki ciri-ciri dan di sini kita akan memaparkan beberapa ciri-ciri karangan eksposisi dari beberapa ahli. Menurut Aceng Hasani (2005: 31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut.
a.    Penjelasannya bersifat informatif
b.    Pembahasan masalahnya bersifat objektif.
c.    Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada).
d.   Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Sementara itu menurut Gorys Keraf (1984:4) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut.
a.    Tujuan maupun gaya panulisannya bersifat informatif.
b.    Keputusan bersifat objektif
c.     Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis.
5.      Strategi Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
Strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula oleh Melvin Silberman digolongkan dalam satu di antara strategi pembelajaran yang digunakan untuk menjadikan siswa aktif sejak awal. Siberman berpendapat demikian karena jika peserta didik tidak disiapkan untuk aktif sejak awal maka dikhawatirkan siswa akan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran selanjutnya (Mel Siberman, 2013: 61).
Strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula tergolong dalam Strategi Pelibatan Belajar Langsung. Strategi Pelibatan Belajar Langsung dirancang untuk membantu mempelajari kelas serta melibatkan siswa semenjak awal. Strategi Pelibatan Belajar Langsung ini berguna untuk membantu peserta didik membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu dan meransang peserta didik untuk aktif mengikuti pelajaran. Strategi ini akan membantu melibatkan siswa secara mental dalam mengikuti suatu pelajaran (Mel Siberman, 2013: 99).
Strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula merupakan cara yang dikenal dapat menyertakan gerakan fisik pada awal pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan dalam berbagai macam kegiatan yang dirancang untuk merangsang minat awal terhadap suatu materi pelajaran tertentu (Mel Siberman, 2013: 105).
6.       Langkah-Langkah Pengaplikasian strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
Berikut disajikan langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula (Siberman: 2013, 105—106).
            a.  Guru menempel sejumlah tanda di seluruh dinding kelas. Tanda yang dimaksud dapat berjumlah dua atau lebih tanda yang menyediakan lebih banyak pilihan bagi peserta didik.
            b. Pilihan tanda yang  ditempel oleh Guru tersebut memuat beragam pilihan bagi peserta didik, pilihan yang dimaksud dapat terdiri dari hal-hal sebagai berikut.
1.      Topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa.
2.      Pertanyaan tentang materi pelajaran (misalnya bagaimana cara kerja mesin turbo?).
3.      Solusi-solusi berbeda untuk menyelesaikan masalah yang sama.
4.      Nilai-nilai yang berbeda (misalnya uang, ketenaran, dan keluarga).
5.      Karakteristik gaya kepribadian yang berbeda (misalnya auditori, visual, kinestetik).
6.      Berbagai penulis atau orag-orang yang terkenal di bidangnya.
7.      Kutipan, peribahasa, atau pasal di dalam naskah yang berbeda.
Rencana pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula yang akan dilaksanakan di kelas VII semester gasal ini nanti akan memuat pilihan pertama dari prosedur strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Pilihan topik atau keterampilan yang menarik bagi siswa dapat dijadikan penguatan dalam proses menulis karena menulis akan lebih mudah jika peserta didik dekat dengan topik yang akan ditulis. Jadi topik yang disediakan merupakan topik yang kontekstual dengan kehidupan peserta didik. Peserta didik yang menjadi sasaran dalam penelitian ini merupakan peserta didik yang ada di Pontianak maka topik-topik  yang kontekstual tersebut dapat berupa topik-topik yang terjadi di Pontianak.
Topik yang disiapkan guru dapat pula tantang topik yang menarik bagi peserta didik. Topik ini dapat berupa hobi peserta didik, kegiatan peserta didik saat libur sekolah, dan juga berbagai pengalaman yang telah peserta didik alami sendiri.
            c. Guru memerintahkan peserta didik untuk memilih satu di antara topik yang ada dalam tanda yang telah disediakan.
            d. Guru memerintahkan subkelompok yang telah terbentuk (berdasarkan pilihan peserta didik) untuk berdiskusi mengenai alasan pemilihan topik tersebut. Minta perwakilan dari tiap kelompok untuk mengiktisarkan pilihan mereka.
Pelaksanaan strategi ini yaitu pada pembuatan teks eksposisi secara berkelompok. Kelompok yang telah tercipta melalui pemilihan berdasarkan topik yang berasal dari guru ini selanjutnya mulai berdiskusi dan menuliskan teks eksposisi berdasarkan topik yang dipilih. Penulisan ini oleh karena merupakan pekerjaan kelompok maka penilaian individu peserta didik tetap dilakukan guru.
Pada kurikulum 2013 penyusunan teks ekposisi pada peserta didik secara berkelompok dilakukan pada dua tahap. Tahap pertama yaitu penyusunan teks eksposisi yang telah disediakan dalam buku panduan. Tugas kelompok hanya menyusun secara urut teks yang telah disusun secara acak tersebut. Tugas penyusunan ini untuk menguji pemahaman peserta didik meengenai bagian-bagian teks eksposisi yang berupa pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
Pada tugas kelompok yang kedua peserta didik benar-benar membuat teks ekposisi. Dalam buku panduan hanya tersedia topik penulisan yang disertai gambar dan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar. Pada tahap inilah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dilaksanakan. Peserta didik secara berkelompok nantinya akan menuliskan teks eksposisi berdasarkan pilihan topik serta gambar yang disediakan oleh guru namun dipilih oleh peserta didik. Diharapkan dengan referensi yang beragam serta kontekstual dengan kehidupan peserta didik, pembuatan teks eksposisi dapat dilaksanakan dengan menyenangkan karena topik penulisan yang dekat dengan keseharian peserta didik.
7.      Tata Letak Susunan Kelas
Siberman menganjurkan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula yang merupakan satu di antara bentuk pembelajaran aktif ini didukung oleh perlengkapan belajar aktif (Mel Siberman, 2013: 35). Satu di antara perlengkapan tersebut yaitu tata-letak susunan kelas. Susunan kelas diatur tata-letaknya agar kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan menantang. Hal ini juga untuk menyiasati lingkungan kelas yang dapat mendukung atau malah menghambat proses strategi belajar aktif yang dalam hal ini mengunakan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula.
Tata-letak di kelas juga disesuaikan dengan langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula.  Terdapat banyak pilihan posisi duduk yang dapat ditepkan dalam strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Tata-letak tersebut di antaranya Bentuk U, Gaya Tim, Meja Konferensi, Lingkaran, Kelompok pada Kelompok, Ruang Kerja, Pengelompokkan Berpencar, Formasi Tanda Pangkat, Ruang Kelas Tradisional, dan Auditorium (Silberman, 2013: 36—41).
Pola yang dipilih pada penelitian ini yaitu Gaya Tim. Bentuk ini memungkinkan guru di kelas dapat meningkatkan interaksi tim (Silberman, 2013: 37). Strategi pembelajar Kembali Ke Tempat Semula merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa bekerja secara kelompok. Pola ini akan sesuai dengan  strategi pembelajar Kembali Ke Tempat Semula yang akan diterapkan karena dapat meningkatkan interaksi kelompok yang telah menjadi satu kesatuan tim kerja. Berikut gambar pada susunan tata letak peserta didik dengan Gaya Tim yang akan digunakan pada strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula seperti digambarkan Silberman (2013: 37) .

 




                                   

Dalam pelaksanaan di kelas nantinya kemungkinan akan dijumpai ruangan kelas yang berukuran cukup besar. Silberman juga memberikan alternatif untuk memaksimalkan kerja kelompok pada ruangan kelas yang cukup besar ini menggunakan posisi Pengelompokkan Berpencar. Posisi duduk pada pola Pengelompokkan Berpencar disusun saling berjauhan dengan tujuan tim-tim di kelas tidak saling mengganggu (Silberman, 2013: 39). Berikut gambar posisi duduk pola Pengeompokkan Berpencar.


                                                                                                                                   


                                               




                                               


I.       Metodologi Penelitian
1.    Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono yaitu metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan maupun menghubungkan antara variabel satu dengan varabel lainnya. Sementara menurut Suryabrata (76: 2013) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Sedangkan menurut Hadari Nawawi metode penelitian deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan sebagainya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak untuk mengungkapkan hal sebagaimana adanya.
Berdasarkan penjabaran teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan fakta yang dialami seseorang, lembaga, masyarakat, dan sebagainya untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal. Pelaksanaan strategi ini yaitu di SMP 3 Pontianak. Keadaan yang sebenarnya ini dimaksudkan agar penelitian ini benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan yang dalam hal ini di kelas.
b.      Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan yaitu bentuk peneitian kualitatif. Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2013: 4). Sedangkan menurut Denzin Linconln penelitian kualitatif  adalah penelitian yang menggunakan latar  alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2013: 5). Selanjutnya menurut Jane Richie penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti (Moleong, 2013: 6). Definisi dari Moleong yaitu penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermasud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2013: 6).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan fakta sosial yang dialami manusia, lembaga, dan masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.



c.      
1.Rencana
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
 

4.Refleksi
2.Tindakan
                                                                                   Siklus II
3.Obesrvasi
1.Rencana
                                       Siklus I        
4.Refleksi
2.Tindakan
                                                                               
3.Observasi
 
                                                      
Penjelasan prosedur pelaksanaan penelitian di atas meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tikngkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2012: 70). Berikut penjelasan dari bagan di atas sesuai penjelasan Mulyasa (2012: 70—73).
Siklus Pertama
1.      Rencana. Rencana pelaksanaan PTK mencakup hal-hal sebagai berikut.
a.         Peneliti melakukan analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) yang akan diajarkan pada peserta didik.
b.        Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikat0r hasil belajar.
c.         Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menjunjung pembentukan KIKD dalam rangka pengimplementasian Penelitian Tindakan Kelas.
d.        Menganalisi berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
e.         Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
f.         Mengembangkan pedoman istrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
g.        Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
2.      Tindakan. Tindakan Penelitian Tindakan Kelas mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
3.      Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau istrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap.
4.      Refleksi. Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Siklus Kedua
1.      Rencana.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan KIKD (Kurikulum 2013).

2.      Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama.
3.      Observasi
Guru peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajarandan pembentukkan kompetensi peserta didik.
4.      Refleksi
Guru peneliti melakukan refleksi kedua dan menyusun RPP berdasarkan KIKD (Kurikulum 2013) untuk siklus ketiga.
d.      Rencana Penelitian
1.      Setting Penelitian
a.       Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP 3 Pontianak, Kota Pontianak. Pelaksanaan penelitian ini yaitu di kelas VII semester gasal.
b.      Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu saat semester gasal.
2.      Rencana Penelitian
Rencana penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini menyangkut peningkatan dalam keterampilan menulis teks eksposisi. Pada pelaksanaan mungkin akan dilakukan beberapa silklus apabila ditemukan permasalahan yang belum dapat diselesaikan. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan pertama kali yaitu dengan pelaksanaan siklus pertama. Permasalahan selanjutnya atau pembuatan siklus selanjutnya bergantung dari kondisi kelas setelah pelaksanaan siklus pertama ini. Siklus pertama yang dimaksud  menurut Mulyasa (2012: 70—73) sebagai berikut.
a.       Rencana. Rencana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut.
1.      Peneliti melakukan analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) yang akan diajarkan pada peserta didik yaitu siswa kelas VII semester gasal.
2.      Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
3.      Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menjunjung pembentukan KIKD dalam rangka pengimplementasian Penelitian Tindakan Kelas.
4.      Menganalisi berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
5.      Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
6.      Mengembangkan pedoman istrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
7.        Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
b.      Tindakan. Tindakan Penelitian Tindakan Kelas mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
c.       Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau istrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap.
d.      Refleksi. Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya.
3.      Data dan Sumber Data
a.       Data
Data dalam penelitian ini yaitu proses dan hasil belajar siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri 3 Pontianak.
b.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri 3 Pontianak.
4.      Teknik dan Alat Pengumpul Data
a.       Teknik Pengumpul Data
            Dalam penelitina ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik observasi langsung.
b.      Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data daam penelitian ini sebagai berikut.
1.      Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesi kelas VII semester gasal.
2.      Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru mata pelajaran bahasa Indonesi kelas VII semester gasal.
3.      Lembar Kerja Siswa kelas VII semester gasal.
4.      Lembar Penilaian siswa kelas VII semester gasal.
5.      Lembar evaluasi hasil siswa kelas VII semester gasal.
6.      Lembar observasi.
5.      Analisis Data
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.      Mengumpulkan aspek-aspek yang diamati pada setiap pembelajaran mengunakan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dan strategi pembelajaran Galeri Belajar.
2.      Menganalisis keterlaksanaan aspek yang diamati berdasarkan setiap siklus serta kaitannya dengan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dari guru dan siswa.
3.      Menganalisis hasil tulisan siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dan strategi pembelajaran Galeri Belajar.
4.      Mengelompookan hasil tulisan siswa berdasarkan pos-pos yang telah dipilih.
                                                
















DAFTAR PUSTAKA
Moleong,  J. Lexy. 2013.  Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Silberman, L. Melvin. 2013. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.



34
 





1 komentar:

  1. What does the money on a casino mean? - JDH Webinar
    What 제주도 출장샵 does the money on a casino mean? 천안 출장안마 【 Aptly all casino games are offered 부산광역 출장샵 in this format, which is 전주 출장샵 great for beginners.) 남양주 출장샵

    BalasHapus

Powered By Blogger