A.
Judul
Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Menggunakan Strategi Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula Pada Siswa
Kelas VII Semester Gasal di SMPN 3
Pontianak
B. Latar
Belakang
Menulis teks eksposisi merupakan suatu keterampilan
menulis yang diterapkan pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas
VII semester ganjil pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
telah menerapkan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Teks eksposisi
diajarkan pada bagian akhir semester ganjil kelas VII setelah terlebih dahulu
terdapat beberapa pembelajaran mengenai penulisan teks lain sebelum teks
eksposisi. Teks yang terlebih dahulu diajarkan sebelum teks eksposisi yaitu
teks laporan hasil observasi dan teks tanggapan deskripsi.
1
|
Potensi berkembangnya keterampilan menulis pada
pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut secara perlahan akan menggeser paradigma
lama bahwa menulis merupakan keterampilan yang paling sulit. Proses
pembelajaran yang dilalui oleh siswa dalam pembelajaran menggunakan Kurikulum
2013 merupakan proses pembelajaran yang diolah agar siswa menjadi terbiasa
berlatih. Apabila telah terbiasa berlatih, maka siswa pada akhirnya akan
terbiasa menggunakan empat keterampilan berbahasa yang dimiliki, khususnya
keterampilan menulis.
Proses pembelajaran yang mambiasakan siswa berlatih
seperti disinggung di atas pada dasarnya merupakan pola pembelajaran yang
mengalihkan peran aktif guru di kelas menjadi peran aktif siswa dalam menggali
informasi pembelajaran di kelasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat John Holt
(dalam Mel. Silberman, 2013) yang mengungkapkan bahwa proses belajar akan
meningkat apabila siswa dilibatkan dalam hal-hal di bawah ini:
1.
mengemukakan
informasi dengan kata-kata nereka sendiri,
2.
memberikan
contoh,
3.
melihat kaitan
antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain,
4.
mengemukakannya
dengan beragam cara,
5.
mengenalinya
dalam beragam bentuk dan situasi,
6.
memprediksi
sejumlah konsekuensi,
7.
menyebutkan
lawan atau kebalikannya.
Proses pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal di
atas apabila diterapkan pada pembelajaran di kelas VII tentu akan melibatkan
siswa lebih nyata dengan pembelajaran yang diikuti. Berkaitan dengan teks
eksposisi, pelibatan siswa secara nyata dalam proses menulis dan juga penentuan
tema tulisan yang kontekstual dengan siswa diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas tulisan siswa. Peningkatan produktvitas tulisan ini tentu
bersumber dari proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan diikuti siswa di
kelas.
Berkaitan dengan pembelajaran aktif yang mengakibatkan
proses pembelajaran yang bermakna serta hasil belajar yang produktif, terdapat
berbagai strategi pembelajaran yang dapat diterapkan. Satu di antara strategi
belajar tersebut yaitu strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Strategi belajar ini merupakan strategi
belajar yang dalam pelaksanaannya nanti melibatkan siswa secara lebih aktif.
Hal ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih mengedepankan
peran siswa di kelas.
Pemilihan strategi belajar tersebut bukan tanpa alasan
yang jelas. Strategi belajar tersebut merupakan beberapa strategi yang
dituliskan oleh Melvin Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa
Aktif. Strategi belajar tersebut merupakan strategi belajar yang digunakan
untuk membantu siswa aktif dalam proses pembelajaran. Strategi belajar ini juga
diharapkan dapat menggeser proses pembelajaran teatcher centre menjadi student
centre.
Sebagai bagian dari
strategi pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa, strategi ini
memiliki keunggulan untuk diterapkan pada pembelajaran menulis teks eksposisi
di kelas VII yang siswanya belum lama meninggalkan pola pembelajaran di sekolah
dasar. Strategi belajar Kembali Ke Tempat
Semula memiliki keunggulan sebagai
strategi belajar yang mampu menstimulir minat awal siswa terhadap mata
pelajaran. Selain itu, strategi belajar ini juga melibatkan siswa memilih
sendiri topik-topik tulisan (topik tulisan disediakan guru untuk kemudian
dipilih oleh siswa secara berkelompok) yang akan dijadikan topik utama penulisan
teks eksposisi. Keunggulan lainnya yaitu
siswa dapat berdiskusi secara khusus pada teman-teman sekelompok (kelompok yang
tercipta berdasarkan pilihan kesamaan topik penulisan) yang sama-sama memiliki
latar belakang terhadap topik tulisan
yang dipilih tersebut. Kemudian secara bersama-sama kelompok tersebut menulis
teks eksposisi. Kelebihan selanjutnya yaitu kelompok-kelompok yang memiliki
preferensi topik yang berbeda dapat saling berdiskusi atau saling berbagi
informasi.
Strategi belajar tersebut diharapkan mengihidupkan
proses pembelajaran dan membantu meningkatkan hasil tulisan siswa di sekolah.
Proses pembelajaran merupakan proses yang harus dilalui dengan menjadikan siswa
sebagai pihak yang terlibat secara mental dalam pembelajaran. Proses belajar
yang hanya melibatkan siswa pada tahap menghapal hanya akan menjadikan siswa
sebagai individu yang belum bisa menerapkan teori yang didapat.
Selain itu, penerapan strategi pembelajaran ini
diharapkan dapat memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran menggunakan
Kurikulum 2013. Proses pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 sesungguhnya
menuntut guru untuk kreatif menyajikan pembelajaran di kelasnya. Terlebih dengan
kemiripan tahapan pembelajaran yang ada di buku teks baik Buku Guru maupun Buku Siswa.
Kemiripan tahapan yang dimaksud secara garis besar yaitu siswa diajak untuk
membangun konteks, lalu siswa diarahkan untuk mengamati struktur teks, kemudian
siswa akan sampai pada tahap penulisan secara berkelompok, dan yang terakhir
siswa diarahkan untuk menghasilkan teks secara individu.
Kemiripan tahapan tersebut dari materi pertama hingga
materi pada akhir semester berpotensi menyebabkan pembelajaran menjadi proses
yang monoton. Berdasarkan kemungkinan ini maka dengan adanya penyegaran suasana
belajar menggunakan kedua strategi belajar tersebut diharapkan kelas menjadi
lebih semarak. Semaraknya proses belajar yang diharapkan juga tanpa mengurangi
pendekatan saintifik dari siswa dan penilaian autentik dari guru. Oleh karena
itu, kreativitas guru yang sejalan dengan peningkatan proses maupun hasil
pembelajaran di kelas layak untuk coba dilaksanakan guna menjadikan proses
pembelajaran di kelas menyenangkan sekaligus menghasilkan produktivitas tulisan
dari siswa.
C.
Masalah
Penelitian
Berdasarkan
penjabaran dalam latar belakang,
maka masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah Peningkatan Kemampuan
Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII Semester Gasal Menggunakan Strategi Belajar Kembali Ke Tempat Semula? Masalah
penelitian yang masih bersifat umum tersebut dijabarkan dalam beberapa
submasalah. Submasalah tersebut sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis teks
eksposisi menggunakan pada siswa kelas VII semester gasal
menggunakan strategi belajar Kembali Ke
Tempat Semula?
2. Bagaimanakah
peningkatan aktivitas proses pembelajaran
menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi
belajar Kembali Ke Tempat Semula?
3. Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran
menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal menggunakan strategi
belajar Kembali Ke Tempat Semula?
D.
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
umum penelitian ini yaitu Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi
Menggunakan Strategi Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula Pada Siswa Kelas VII
Semester Gasal di SMPN 3 Pontianak.
Tujuan khusus penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
1. Pendeskripsian perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi pada
siswa kelas VII di SMPN 3 Pontianak semester
gasal menggunakan strategi belajar Kembali
Ke Tempat Semula.
2. Pendeskripsian aktivitas proses pembelajaran
menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII
di SMPN 3 Pontianak semester gasal menggunakan
strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula.
3. Pendeskripsian peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran
menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII di
SMPN 3 Pontianak semester gasal
menggunakan strategi belajar Kembali Ke
Tempat Semula.
E.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut.
1. Manfaat
Teoretis
Secara
teoretis manfaat penelitian
ini yaitu penerapan strategi belajar Kembali
Ke Tempat Semula dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Penerapan satu
di antara strategi belajar aktif ini akan mendukung proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang
menyenangkan dan menggunakan gerak fisik siswa. Pembelajaran yang berlangsung
diharapkan menjadi aktif, atraktif, dan menyenangkan.
2. Manfaat
Praktis
Penelitian
ini memiliki beberapa manfaat praktis sebagai berikut.
a. Bagi
Siswa
Pembelajaran
yang bermakna merupakan cara untuk meningkatakan keterampilan peserta didik.
Demi pembelajaran yang bermakna ini maka pembelajaran yang berpusat pada guru
mulai ditinggalkan. Melalui strategi belajar Kembali Ke Tempat Semula ini siswa dituntut aktif mencari tahu
sendiri minatnya. Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas
menulis teks eksposisi dari siswa kelas VII semester gasal di SMPN 3 pontianak.
b. Bagi
Guru
Melalui
penelitian ini diharapkan mampu membantu guru dalam mengelola kelas.
Keterampilan mengelola kelas pada akhirnya akan berpengaruh pada meningkatnya
hasil belajar siswa. Peneliti berharap proses pembelajaran menggunakan strategi Kembali Ke Tempat Semula ini dapat meningkatkan kreativitas guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Bagi
Sekolah
Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran di sekolah bagi kelas yang
lain. Sekolah merupakan kelompok
masyarakat yang kompleks. Adanya hasil penelitian ini diharapkan mampu
membantu sekolah dalam menunjukkan arah minat siswa sesuai pilihannya.
d. Bagi
Peneliti
Bagi
peneliti penelitian ini menjadi alat ukur keberhasilan penerapan strategi
belajar Kembali Ke Tempat Semula di kelas. Penerapan strategi
belajar juga pemilihan bahan belajar yang berupa teks eksposisi ini merupakan
aplikasi dari ilmu yang telah didapat selama proses perkuliahan di kampus.
F.
Ruang
Lingkup Penelitian
Penelitian
ini memiliki sejumlah ruang lingkup sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi pada
siswa kelas VII di SMPN 3 Pontianak semester
gasal menggunakan strategi belajar Kembali
Ke Tempat Semula.
2. Aktivitas belajar dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal
menggunakan strategi belajar Kembali Ke
Tempat Semula.
3. Peningkatan hasil belajar dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal
menggunakan strategi belajar Kembali Ke
Tempat Semula.
G.
Penjelasan
Istilah
Berbagai
penjelasan istilah yang akan dibahas berikut merupakan upaya untuk meminimalkan
kesalahpahaman dari pembaca. Strategi pembelajaran menurut Subana dan Sunarti
(dalam Iskandarwassid dan Sunendar, 5:
2011) yaitu sebagai berikut.
1. Rencana
menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi bagi pencapaian tujuan
pembelajaran (strategies of introduction).
2. Rancangan
atau pola yang digunakan untuk menentukan proses pembelajaran, merancang materi
pelajaran, dan memandu pengajaran di kelas (models
of teaching).
Sementara
itu strategi belajar Kembali Ke Tempat
Semula adalah strategi belajar yang cukup
fleksibel untuk digunakan bagi berbagai-bagai kegiatan yang dirancang untuk
merangsang minat awal dalam materi pelajaran (Mel. Silberman, 2013: 105).
Berdasarkan
beberapa penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Kembali
Ke Tempat Semula yang dimaksud dalam rencana penelitian ini berarti rencana
yang digunakan untuk mencapai pengalaman dan tujuan belajar tertentu serta
berfungsi sebagai pedoman dalam merancang materi pelajaran, dan memandu
proses pembelajaran di kelas secara fleksibel
untuk digunakan dalam berbagai kegiatan yang dapat merangsang minat awal dan
mengupayakan daya ingat peserta didik di
kelas VII semester gasal dalam materi pembelajaran menulis teks eksposisi yang
akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pontianak.
H.
Kerangka
Teori
1. Teks
Eksposisi
Karangan
eksposisi yaitu karangan yang ditulis dengan maksud untuk memperjelas suatu
pembahasan yang dipaparkan oleh penulis. Menurut Gorys keraf, eksposisi adalah
suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas
pandangan atau pengetahuan pembaca. Wacana
ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek.
Isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat,
akurat, informatif, objektif, logis, dan padat. Jadi karangan eksposisi
bertujuan menjelaskan, menerangkan sesuatu, atau memberikan informasi kepada
pembaca sehimgga pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
Paragraf
eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang
sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi bersifat
ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian atau pengalaman.
Menulis
eksposisi harus disertai oleh data faktual, yaitu suatu kondisi yang
benar-benar terjadi, ada dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu
alat bekerja bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya. Karangan eksposisi
bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil
pengamatan, penelitian, atau pengalaman. Dalam karangan ini pengarang lebih
menjelaskan maksud dari topiknya itu, dengan menyertakan bukti-bukti yang
konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
2. Jenis
Paragraf Eksposisi
Ada
beberapa jenis paragraf eksposisi. Jenis-jenis paragraf tersebut akan
dijelaskan dalam penjelasan sebagai berikut.
a. Eksposisi
berita adalah karangan yang berisi pemberitaan
mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar.
b. Eksposisi
ilustrasi adalah karangan yang
pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari
suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan sifat.Biasanya menggunakan frase penghubung”seperti
ilustrasi berikut ini,dapat diilustrasikan seperti,seperti,bagaikan.
c. Eksposisi
proses adalah karangan yang sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk
pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
d. Eksposisi
perbandingan adalah karangan yang sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk
pembuatan,penggunaan,atau cara-cara tertentu.
e. Eksposisi
Pertentangan adalah karangan yang berisi pertentangan antara sesuatu dengan
sesuatu yang lain. Frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun
begitu, dan sebaliknya.”
f. Eksposisi
definisi adalah karangan yang memfokuskan pada kareteristik sesuatu itu.
g. Eksposisi
analisis adalah karangan yang memisah-misah suatu masalah dari suatu gagasan
utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara
berurutan.
h. Ekasposisi
klasifikasi adalah karangan yang membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam beberapa kategori.
3. Langkah-langkah
Penulisan Karangan Eksposisi
a.
Menentukan tema
paparan.
b.
Menentukan tujuan
karangan setelah kita topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus, memilikitujuan
yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
c.
Memilih data yang
sesuai dengan tema.
d.
Membuat kerangka
karangan sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu kita membuat
karangannya secara lengkap dan sistematis.
e.
Mengembangkan kerangaka
menjadi karangan.
4. Ciri-ciri
Paragraf Eksposisi
Karangan
eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi
kepada pembacanya. Dalam hal ini karangan eksposisi memiliki ciri-ciri dan di
sini kita akan memaparkan beberapa ciri-ciri karangan eksposisi dari beberapa
ahli. Menurut Aceng Hasani (2005: 31) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai
berikut.
a. Penjelasannya
bersifat informatif
b. Pembahasan
masalahnya bersifat objektif.
c. Penjelasannya
disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada).
d. Pembahasannya
bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
Sementara
itu menurut Gorys Keraf (1984:4) ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut.
a. Tujuan
maupun gaya panulisannya bersifat informatif.
b. Keputusan
bersifat objektif
c. Bahasa dalam pembahasannya bersifat logis.
5. Strategi
Pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
Strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
oleh Melvin Silberman digolongkan dalam satu di antara strategi pembelajaran
yang digunakan untuk menjadikan siswa aktif sejak awal. Siberman berpendapat
demikian karena jika peserta didik tidak disiapkan untuk aktif sejak awal maka
dikhawatirkan siswa akan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran selanjutnya
(Mel Siberman, 2013: 61).
Strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
tergolong dalam Strategi Pelibatan
Belajar Langsung. Strategi Pelibatan
Belajar Langsung dirancang untuk membantu mempelajari kelas serta
melibatkan siswa semenjak awal. Strategi
Pelibatan Belajar Langsung ini berguna untuk membantu peserta didik
membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu dan meransang peserta didik untuk
aktif mengikuti pelajaran. Strategi ini akan membantu melibatkan siswa secara
mental dalam mengikuti suatu pelajaran (Mel Siberman, 2013: 99).
Strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
merupakan cara yang dikenal dapat menyertakan gerakan fisik pada awal
pelajaran. Strategi ini cukup fleksibel untuk digunakan dalam berbagai macam
kegiatan yang dirancang untuk merangsang minat awal terhadap suatu materi
pelajaran tertentu (Mel Siberman, 2013: 105).
6.
Langkah-Langkah
Pengaplikasian strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
Berikut
disajikan langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat
Semula (Siberman: 2013, 105—106).
a. Guru menempel sejumlah
tanda di seluruh dinding kelas. Tanda yang dimaksud dapat berjumlah dua atau
lebih tanda yang menyediakan lebih banyak pilihan bagi peserta didik.
b. Pilihan
tanda yang ditempel oleh Guru tersebut memuat
beragam pilihan bagi peserta didik,
pilihan yang dimaksud dapat terdiri dari hal-hal sebagai
berikut.
1.
Topik atau keterampilan
yang menarik bagi siswa.
2.
Pertanyaan tentang
materi pelajaran (misalnya bagaimana cara kerja mesin turbo?).
3.
Solusi-solusi berbeda
untuk menyelesaikan masalah yang sama.
4.
Nilai-nilai yang
berbeda (misalnya uang, ketenaran, dan keluarga).
5.
Karakteristik gaya
kepribadian yang berbeda (misalnya auditori, visual, kinestetik).
6.
Berbagai penulis atau
orag-orang yang terkenal di bidangnya.
7.
Kutipan, peribahasa,
atau pasal di dalam naskah yang berbeda.
Rencana pelaksanaan strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula yang akan dilaksanakan di kelas VII
semester gasal ini nanti akan memuat pilihan pertama dari prosedur strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Pilihan topik atau keterampilan yang
menarik bagi siswa dapat dijadikan penguatan dalam proses menulis karena
menulis akan lebih mudah jika peserta didik dekat dengan topik yang akan
ditulis. Jadi topik yang disediakan merupakan topik yang kontekstual dengan
kehidupan peserta didik. Peserta didik yang menjadi sasaran dalam penelitian
ini merupakan peserta didik yang ada di Pontianak maka topik-topik yang kontekstual tersebut dapat berupa
topik-topik yang terjadi di Pontianak.
Topik yang disiapkan guru dapat pula
tantang topik yang menarik bagi peserta didik. Topik ini dapat berupa hobi
peserta didik, kegiatan peserta didik saat libur sekolah, dan juga berbagai
pengalaman yang telah peserta didik alami sendiri.
c. Guru
memerintahkan peserta didik untuk memilih satu di antara
topik yang ada dalam tanda yang telah disediakan.
d. Guru
memerintahkan subkelompok yang telah terbentuk
(berdasarkan pilihan peserta didik) untuk berdiskusi mengenai alasan pemilihan
topik tersebut. Minta perwakilan dari tiap kelompok untuk mengiktisarkan
pilihan mereka.
Pelaksanaan
strategi ini yaitu pada pembuatan teks eksposisi secara berkelompok. Kelompok
yang telah tercipta melalui pemilihan berdasarkan topik yang berasal dari guru
ini selanjutnya mulai berdiskusi dan menuliskan teks eksposisi berdasarkan
topik yang dipilih. Penulisan ini oleh karena merupakan pekerjaan kelompok maka
penilaian individu peserta didik tetap dilakukan guru.
Pada
kurikulum 2013 penyusunan teks ekposisi pada peserta didik secara berkelompok
dilakukan pada dua tahap. Tahap pertama yaitu penyusunan teks eksposisi yang
telah disediakan dalam buku panduan. Tugas kelompok hanya menyusun secara urut
teks yang telah disusun secara acak tersebut. Tugas penyusunan ini untuk
menguji pemahaman peserta didik meengenai bagian-bagian teks eksposisi yang
berupa pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
Pada
tugas kelompok yang kedua peserta didik benar-benar membuat teks ekposisi.
Dalam buku panduan hanya tersedia topik penulisan
yang disertai gambar dan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar. Pada
tahap inilah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dilaksanakan. Peserta didik secara
berkelompok nantinya akan menuliskan teks eksposisi berdasarkan pilihan topik
serta gambar yang disediakan oleh guru namun dipilih oleh peserta didik.
Diharapkan dengan referensi yang beragam serta kontekstual dengan kehidupan peserta
didik, pembuatan teks eksposisi dapat dilaksanakan dengan menyenangkan karena
topik penulisan yang dekat dengan keseharian peserta didik.
7. Tata
Letak Susunan Kelas
Siberman
menganjurkan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula yang merupakan satu di antara bentuk
pembelajaran aktif ini didukung oleh perlengkapan belajar aktif (Mel Siberman,
2013: 35). Satu di antara perlengkapan tersebut yaitu tata-letak susunan kelas.
Susunan kelas diatur tata-letaknya agar kegiatan belajar menjadi menyenangkan
dan menantang. Hal ini juga untuk menyiasati lingkungan kelas yang dapat
mendukung atau malah menghambat proses strategi belajar aktif yang dalam hal
ini mengunakan strategi pembelajaran Kembali
Ke Tempat Semula.
Tata-letak
di kelas juga disesuaikan dengan langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan
strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat
Semula. Terdapat banyak pilihan
posisi duduk yang dapat ditepkan dalam strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula. Tata-letak
tersebut di antaranya Bentuk U, Gaya Tim,
Meja Konferensi, Lingkaran, Kelompok pada Kelompok, Ruang Kerja, Pengelompokkan
Berpencar, Formasi Tanda Pangkat, Ruang Kelas Tradisional, dan Auditorium
(Silberman, 2013: 36—41).
Pola
yang dipilih pada penelitian ini yaitu Gaya
Tim. Bentuk ini memungkinkan guru di kelas dapat meningkatkan interaksi tim
(Silberman, 2013: 37). Strategi pembelajar Kembali Ke Tempat Semula merupakan
strategi yang digunakan untuk membantu siswa bekerja secara kelompok. Pola ini
akan sesuai dengan strategi pembelajar Kembali Ke Tempat Semula yang akan
diterapkan karena dapat meningkatkan interaksi kelompok yang telah menjadi satu
kesatuan tim kerja. Berikut gambar pada susunan tata letak peserta didik dengan
Gaya Tim yang akan digunakan pada
strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat
Semula seperti digambarkan Silberman (2013: 37) .
Dalam
pelaksanaan di kelas nantinya kemungkinan akan dijumpai ruangan kelas yang
berukuran cukup besar. Silberman juga memberikan alternatif untuk memaksimalkan
kerja kelompok pada ruangan kelas yang cukup besar ini menggunakan posisi
Pengelompokkan Berpencar. Posisi duduk pada pola Pengelompokkan Berpencar
disusun saling berjauhan dengan tujuan tim-tim di kelas tidak saling mengganggu
(Silberman, 2013: 39). Berikut gambar posisi duduk pola Pengeompokkan
Berpencar.
I.
Metodologi
Penelitian
1. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif
menurut Sugiyono yaitu metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan
maupun menghubungkan antara variabel satu dengan varabel lainnya. Sementara
menurut Suryabrata (76: 2013) penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dimaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian. Sedangkan menurut Hadari Nawawi metode penelitian deskriptif
yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau
melukiskan keadaan atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan
sebagainya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak untuk
mengungkapkan hal sebagaimana adanya.
Berdasarkan penjabaran teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan fakta yang dialami
seseorang, lembaga, masyarakat, dan sebagainya untuk menggambarkan keadaan yang
sebenarnya terjadi.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya
mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII semester gasal.
Pelaksanaan strategi ini yaitu di SMP 3 Pontianak. Keadaan yang sebenarnya ini
dimaksudkan agar penelitian ini benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan
yang dalam hal ini di kelas.
b.
Bentuk
Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan yaitu bentuk peneitian kualitatif.
Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati (Moleong, 2013: 4). Sedangkan menurut Denzin Linconln penelitian
kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada (Moleong, 2013: 5). Selanjutnya menurut Jane Richie
penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan
perspektifnya di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti (Moleong, 2013: 6). Definisi dari Moleong
yaitu penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermasud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2013: 6).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan fakta sosial yang
dialami manusia, lembaga, dan masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah
sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
c.
1.Rencana
|
4.Refleksi
|
2.Tindakan
|
3.Obesrvasi
|
1.Rencana
|
4.Refleksi
|
2.Tindakan
|
3.Observasi
|
Penjelasan prosedur
pelaksanaan penelitian di atas meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tikngkat
permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa,
2012: 70). Berikut penjelasan dari bagan di atas sesuai penjelasan Mulyasa
(2012: 70—73).
Siklus
Pertama
1. Rencana.
Rencana pelaksanaan PTK mencakup hal-hal sebagai berikut.
a.
Peneliti melakukan
analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) yang akan diajarkan pada
peserta didik.
b.
Mengembangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikat0r hasil
belajar.
c.
Mengembangkan alat
peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menjunjung pembentukan KIKD
dalam rangka pengimplementasian Penelitian Tindakan Kelas.
d.
Menganalisi berbagai
alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
e.
Mengembangkan Lembar
Kerja Siswa (LKS).
f.
Mengembangkan pedoman
istrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
g.
Menyusun alat evaluasi
pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
2. Tindakan.
Tindakan Penelitian Tindakan Kelas mencakup prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
3. Observasi.
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil
implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau istrumen yang
telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap.
4. Refleksi.
Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap pemantauan dan refleksi
tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria
rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Siklus Kedua
1. Rencana.
Berdasarkan
hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan KIKD (Kurikulum 2013).
2. Tindakan
Guru
melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi
siklus pertama.
3. Observasi
Guru
peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajarandan pembentukkan
kompetensi peserta didik.
4. Refleksi
Guru
peneliti melakukan refleksi kedua dan menyusun RPP berdasarkan KIKD (Kurikulum
2013) untuk siklus ketiga.
d. Rencana
Penelitian
1. Setting
Penelitian
a. Tempat
Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan di SMP 3 Pontianak, Kota Pontianak. Pelaksanaan
penelitian ini yaitu di kelas VII semester gasal.
b. Waktu
Penelitian
Waktu pelaksanaan
penelitian ini yaitu saat semester gasal.
2. Rencana
Penelitian
Rencana
penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini menyangkut peningkatan
dalam keterampilan menulis teks eksposisi. Pada pelaksanaan mungkin akan
dilakukan beberapa silklus apabila ditemukan permasalahan yang belum dapat
diselesaikan. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan pertama kali yaitu
dengan pelaksanaan siklus pertama. Permasalahan selanjutnya atau pembuatan
siklus selanjutnya bergantung dari kondisi kelas setelah pelaksanaan siklus
pertama ini. Siklus pertama yang dimaksud
menurut Mulyasa (2012: 70—73) sebagai berikut.
a. Rencana.
Rencana pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas antara lain mencakup kegiatan
sebagai berikut.
1. Peneliti
melakukan analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) yang akan
diajarkan pada peserta didik yaitu
siswa kelas VII semester gasal.
2. Mengembangkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
3. Mengembangkan
alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menjunjung pembentukan
KIKD dalam rangka pengimplementasian Penelitian Tindakan Kelas.
4. Menganalisi
berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
5. Mengembangkan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
6. Mengembangkan
pedoman istrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
7.
Menyusun alat evaluasi pembelajaran
sesuai dengan indikator hasil belajar.
b. Tindakan.
Tindakan Penelitian Tindakan Kelas mencakup prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
c. Observasi.
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil
implementasi tindakan yang dilakukan. Penggunaan pedoman atau istrumen yang
telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap.
d. Refleksi.
Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap pemantauan dan refleksi
tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria
rencana tindakan pada siklus berikutnya.
3.
Data dan Sumber
Data
a.
Data
Data dalam penelitian ini yaitu proses dan hasil
belajar siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri 3 Pontianak.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian
ini yaitu guru dan siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri 3 Pontianak.
4.
Teknik dan Alat
Pengumpul Data
a.
Teknik Pengumpul Data
Dalam penelitina ini teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik observasi langsung.
b. Alat
Pengumpul Data
Alat
pengumpul data daam penelitian ini sebagai berikut.
1. Hasil
wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesi kelas VII semester gasal.
2. Lembar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru mata pelajaran bahasa
Indonesi kelas VII semester gasal.
3. Lembar
Kerja Siswa kelas VII semester gasal.
4. Lembar
Penilaian siswa kelas VII semester gasal.
5. Lembar
evaluasi hasil siswa kelas VII semester gasal.
6. Lembar observasi.
5. Analisis
Data
Langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengumpulkan
aspek-aspek yang diamati pada setiap pembelajaran mengunakan strategi
pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula
dan strategi pembelajaran Galeri Belajar.
2. Menganalisis
keterlaksanaan aspek yang diamati berdasarkan setiap siklus serta kaitannya
dengan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dari guru dan siswa.
3. Menganalisis
hasil tulisan siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan strategi pembelajaran Kembali Ke Tempat Semula dan strategi pembelajaran
Galeri Belajar.
4. Mengelompookan
hasil tulisan siswa berdasarkan pos-pos yang telah dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, J.
Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Silberman, L. Melvin. 2013. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa
Aktif. Bandung: Nusamedia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
34
|
What does the money on a casino mean? - JDH Webinar
BalasHapusWhat 제주도 출장샵 does the money on a casino mean? 천안 출장안마 【 Aptly all casino games are offered 부산광역 출장샵 in this format, which is 전주 출장샵 great for beginners.) 남양주 출장샵